Sangjit merupakan prosesi yang penuh makna dalam tradisi Tionghoa, yang menandai lamaran atau tunangan resmi antara dua keluarga. Tradisi ini sudah berlangsung selama ratusan tahun dan tetap lestari, meski kini banyak pasangan yang memilih menyederhanakan atau menggabungkan elemen modern. Di balik acara sangjit, terdapat kisah dan pengalaman unik dari setiap keluarga Tionghoa, yang membawa serta warisan budaya, kepercayaan, dan simbolisme yang kaya.

  1. Makna Filosofis di Balik Sangjit

Sangjit lebih dari sekadar ritual lamaran; ia adalah simbol restu dan penghargaan terhadap calon mempelai dan keluarga besarnya. Makna dari sangjit mencakup sejumlah aspek, seperti:

  • Keluarga sebagai Pondasi Utama: Dalam budaya Tionghoa, pernikahan tidak hanya menyatukan dua individu, tetapi juga menggabungkan dua keluarga besar. Prosesi sangjit menjadi ajang bagi keluarga untuk saling mengenal, mempererat hubungan, dan berbagi harapan untuk masa depan calon pasangan.
  • Simbol Kebahagiaan dan Keberuntungan: Setiap barang yang dipersembahkan dalam sangjit, seperti uang angpao, perhiasan, hingga buah jeruk dan apel, memiliki makna keberuntungan, kebahagiaan, dan harapan akan kesejahteraan bagi pasangan baru.
  1. Pengalaman Setiap Keluarga dalam Persiapan Sangjit

Setiap keluarga Tionghoa memiliki tradisi dan cara sendiri dalam mempersiapkan sangjit, dan sering kali perbedaan ini mencerminkan asal-usul atau nilai-nilai yang mereka pegang.

  • Proses Diskusi Keluarga: Dalam beberapa keluarga, persiapan sangjit dimulai jauh sebelum tanggal acara. Orang tua atau sesepuh keluarga akan berdiskusi dengan calon pasangan tentang barang-barang yang harus dipersiapkan, jumlah hantaran, serta tata cara acara. Diskusi ini biasanya dilakukan dengan serius untuk memastikan bahwa semua pihak merasa dihormati dan bahwa prosesi berjalan dengan lancar.
  • Pengalaman Unik dalam Memilih Seserahan: Banyak keluarga yang memiliki barang seserahan unik atau personal, seperti perhiasan turun-temurun atau barang antik yang memiliki sejarah keluarga. Misalnya, beberapa keluarga memilih untuk memberikan perhiasan dari generasi sebelumnya sebagai tanda berlanjutnya garis keturunan dan ikatan keluarga.
  • Dekorasi dan Perlengkapan Tradisional: Meskipun nuansa modern semakin sering ditemukan, banyak keluarga tetap memilih dekorasi tradisional khas Tionghoa, seperti warna merah dan emas, bunga peony, dan lampion. Bagi beberapa keluarga, dekorasi ini adalah cara untuk menghormati leluhur dan menjaga keaslian budaya.
  1. Kisah-kisah Emosional di Balik Sangjit

Prosesi sangjit kerap membawa momen-momen penuh emosi yang mendalam bagi kedua keluarga. Berikut adalah beberapa kisah emosional yang sering terjadi selama acara sangjit:

  • Harapan dan Doa dari Orang Tua: Bagi orang tua, sangjit adalah momen untuk memberikan restu dan harapan bagi anak-anak mereka. Banyak orang tua yang meneteskan air mata haru saat menyerahkan atau menerima seserahan, karena sangjit adalah tanda bahwa anak mereka akan memulai kehidupan baru bersama pasangan.
  • Pertemuan dan Perkenalan Keluarga Besar: Sangjit sering kali menjadi pertemuan pertama antara keluarga besar kedua belah pihak. Momen ini bisa menjadi saat yang penuh tawa, kegugupan, atau keakraban ketika anggota keluarga saling memperkenalkan diri. Di beberapa cerita, momen perkenalan ini bahkan mempererat hubungan antara keluarga besar.
  • Kenangan dengan Tradisi Leluhur: Bagi keluarga yang sangat menghargai nilai-nilai leluhur, sangjit menjadi momen untuk mengenang dan meneruskan tradisi. Banyak keluarga yang berusaha meneladani leluhur mereka dengan menjaga tata cara sangjit yang sama seperti yang dilakukan oleh generasi sebelumnya.
  1. Tradisi vs. Modernitas: Adaptasi Sangjit di Zaman Sekarang

Di era modern, banyak pasangan yang ingin menyesuaikan prosesi sangjit dengan gaya hidup mereka, namun tetap menghargai tradisi. Adaptasi ini menghasilkan berbagai variasi dalam prosesi sangjit:

  • Sangjit Sederhana dan Minimalis: Beberapa keluarga modern memilih sangjit yang lebih sederhana, dengan jumlah seserahan yang lebih sedikit namun tetap melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan. Mereka mungkin memilih barang-barang yang lebih relevan atau praktis, seperti makanan modern, sementara tetap mempertahankan simbol-simbol utama seperti angpao dan buah-buahan.
  • Lokasi dan Dekorasi Modern: Selain di rumah keluarga wanita, beberapa pasangan modern memilih tempat seperti restoran atau aula kecil untuk prosesi sangjit. Lokasi ini sering kali didekorasi dengan tema yang lebih kontemporer, namun tetap mempertahankan elemen warna merah dan emas yang melambangkan kebahagiaan dan keberuntungan.
  • Pemberian Seserahan yang Disesuaikan: Meskipun barang-barang seserahan tradisional masih digunakan, banyak keluarga yang menyesuaikan seserahan dengan barang-barang yang lebih praktis bagi calon mempelai, seperti voucher atau barang kebutuhan rumah tangga. Ini menunjukkan adaptasi tradisi dengan kebutuhan zaman sekarang.
  1. Kisah Inspiratif dari Sangjit di Berbagai Keluarga

Berbagai cerita inspiratif muncul dari pengalaman sangjit keluarga Tionghoa di Indonesia. Banyak keluarga berbagi kisah tentang bagaimana prosesi sangjit membawa kebahagiaan, kedekatan, serta kekuatan dalam menjaga tradisi:

  • Cerita tentang Kesatuan Keluarga: Banyak keluarga yang merasa sangjit mempererat hubungan antar-keluarga, terutama jika terdapat anggota keluarga yang tinggal berjauhan atau jarang berkumpul. Prosesi sangjit menjadi momen berharga di mana seluruh keluarga berkumpul, berbagi kebahagiaan, dan saling mendukung dalam peristiwa penting.
  • Pengalaman Menghormati Tradisi dengan Cara Baru: Seiring perubahan zaman, beberapa keluarga memilih untuk tidak mengadakan sangjit yang besar, tetapi tetap melaksanakan prosesi inti di hadapan orang tua dan keluarga inti. Ini menunjukkan bahwa tradisi bisa dijalankan dengan cara sederhana, namun tetap penuh makna, terutama jika ada anggota keluarga yang lebih mengutamakan kesederhanaan.
  • Menjaga Warisan Leluhur: Dalam beberapa cerita, keluarga merasa bangga bisa menjaga tradisi leluhur dengan melaksanakan sangjit. Banyak dari mereka yang percaya bahwa menjalankan prosesi ini bukan hanya untuk mempererat ikatan keluarga, tetapi juga sebagai penghormatan kepada leluhur yang menjaga nilai-nilai dan budaya Tionghoa selama bertahun-tahun.

Sangjit adalah lebih dari sekadar acara lamaran; ia adalah simbol hubungan yang mendalam antara dua keluarga. Dari peran keluarga dalam mempersiapkan acara hingga pengalaman emosional saat prosesi, setiap bagian dari sangjit mencerminkan penghormatan terhadap tradisi, nilai-nilai keluarga, dan warisan budaya Tionghoa. Di tengah arus modernitas, sangjit tetap mempertahankan esensi utamanya sebagai simbol restu, kebahagiaan, dan komitmen, sambil terus beradaptasi agar tetap relevan bagi generasi masa kini.

 

Added by

admin

SHARE

Your email address will not be published. Required fields are marked *